ESSAY
TENTANG PACARAN USIA DINI
Ditulis
Oleh Agus Barizi (XII IPS)
Usia
remaja merupakan usia yang sangat rentan terhadap perkembangan emosional. Pada perkembangan emosional ini ada yang mengarah ke hal
yang positif dan ada juga yang mengarah ke hal yang negative. Namun, dampak
yang nanti akan dirasakan bergantung dari sikap para remaja dalam menjalani
proses tersebut.
Secara psikis, remaja memang sewajarnya memiliki ketertarikan dengan
lawan jenisnya karena ini merupakan suatu yang alamiah, sehingga mereka saling
menjalin suatu hubungan suka sama suka yang sering disebut dengan “pacaran”
walaupun mereka sebenarnya tidak tahu apa arti dan tujuan dari pacaran.
Menurut buku Pendidikan Remaja Sebaya, Pacaran berasal dari kata dasar pacar yang berarti
pacar adalah kekasih atau teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan
berdasarkan cinta-kasih. Sehingga pacaran adalah proses perkenalan antara dua
insan manusia yang biasanya berada dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan
menuju kehidupan berkeluarga yang dikenal dengan pernikahan.
Pada kenyataannya, penerapan proses tersebut masih
sangat jauh dari tujuan yang sebenarnya. Manusia yang belum cukup umur dan
masih jauh dari kesiapan memenuhi persyaratan menuju pernikahan telah dengan
nyata membiasakan tradisi yang semestinya tidak mereka lakukan. Faktor-faktor
pendorong terjadinya pacaran usia dini secara umum antara lain:
1.
Globalisasi
Dengan perkembangan internet yang sangat pesat
memudahkan remaja untuk mencontoh budaya bangsa barat yang tidak sesuai
diterapkan di Indonesia seperti konsuntif, hedonisme dan gonta-ganti pasangan
hidup. Sehingga mendorong para remaja untuk berpacaran di usia dini.
2.
Membuktikan Diri
Cukup Menarik
Pacar, bagi mereka merupakan
salah satu bentuk gensi yang membanggakan. Selain itu, pacar merupakan sesuatu
yang dapat membuktikan bahwa mereka cukup menarik dan patut untuk mendapat
perhatian dari lingkungan sekelilingnya.
3.
Adanya Pengaruh Kawan
Di kalangan remaja, memiliki
banyak kawan merupakan salah satu bentuk prestasi tersendiri. Makin banyak
kawan, makin tinggi nilai mereka di mata teman- temannya. Akan tetapi, jika
tidak dapat dikendalikan, pergaulan itu akan menimbulkan kekecawaan. Sebab kawan
dari kalangan tertentu pasti juga mempunyai gaya hidup tertentu pula seperti
halnya berpacaran. Apabila si remaja berusha mengikuti tetapi tidak sanggup
memenuhinya maka remaja tersebut kemunginan besar akan di jauhi oleh teman-
temannya.
Mungkin
ini ada beberapa tips yang dapat membantuk anda agar tidak terjerumus dalam
hal-hal yang tidak diinginkan ketika berpacaran
1.
Mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa
Agama adalah panutan kita
dalam hidup. Tanpa agama hidup bakal gak berarah. Nah, biar pas pacaran kamu
tidak melakukan hal yang aneh-aneh. Ingatlah norma-norma agama kamu. Biar
pacaran yang kamu lakukan masih dalam batas wajar.
2.
Sibukkan diri dengan Ekstrakurikuler di sekolah
Bukan cuma anda, tapi buat
pasangan anda juga. Denga sibuknya kalian berdua, waktu yang kalian pakai buat
pacaran bakal efektif dan yang dibicarakan pas ketemu bakal berguna buat
hubungan kalian. Jadi tidak bakal mikir buat ngelakuin hal yang aneh-aneh.
3.
Jadikan pacar sebagai penyemangat dan pemotivasi
diri
Anda
dan pacar sama-sama pelajar, otomatis kalian punya sasaran yang harus dicapai
dalam tiap pelajar. Coba deh kalian main tinggi-tinggian pencapaian sasaran
atau target. Dan kasih imbalan buat yang nilainya lebih tinggi. Dengan begini,
pacaran dan belajar jadi lebih seru kan?