Rabu, 26 Februari 2014

ESSAY TENTANG PACARAN USIA DINI

ESSAY TENTANG PACARAN USIA DINI
Ditulis Oleh Agus Barizi (XII IPS)

Usia remaja merupakan usia yang sangat rentan terhadap perkembangan emosional. Pada perkembangan emosional ini ada yang mengarah ke hal yang positif dan ada juga yang mengarah ke hal yang negative. Namun, dampak yang nanti akan dirasakan bergantung dari sikap para remaja dalam menjalani proses tersebut.
Secara psikis, remaja memang sewajarnya memiliki ketertarikan dengan lawan jenisnya karena ini merupakan suatu yang alamiah, sehingga mereka saling menjalin suatu hubungan suka sama suka yang sering disebut dengan “pacaran” walaupun mereka sebenarnya tidak tahu apa arti dan tujuan dari pacaran.
Menurut buku Pendidikan Remaja Sebaya, Pacaran berasal dari kata dasar pacar yang berarti pacar adalah kekasih atau teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan berdasarkan cinta-kasih. Sehingga pacaran adalah proses perkenalan antara dua insan manusia yang biasanya berada dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan menuju kehidupan berkeluarga yang dikenal dengan pernikahan.
Pada kenyataannya, penerapan proses tersebut masih sangat jauh dari tujuan yang sebenarnya. Manusia yang belum cukup umur dan masih jauh dari kesiapan memenuhi persyaratan menuju pernikahan telah dengan nyata membiasakan tradisi yang semestinya tidak mereka lakukan. Faktor-faktor pendorong terjadinya pacaran usia dini secara umum antara lain:
1.      Globalisasi
Dengan perkembangan internet yang sangat pesat memudahkan remaja untuk mencontoh budaya bangsa barat yang tidak sesuai diterapkan di Indonesia seperti konsuntif, hedonisme dan gonta-ganti pasangan hidup. Sehingga mendorong para remaja untuk berpacaran di usia dini.

2.      Membuktikan Diri Cukup Menarik
Pacar, bagi mereka merupakan salah satu bentuk gensi yang membanggakan. Selain itu, pacar merupakan sesuatu yang dapat membuktikan bahwa mereka cukup menarik dan patut untuk mendapat perhatian dari lingkungan sekelilingnya.

3.      Adanya Pengaruh Kawan
Di kalangan remaja, memiliki banyak kawan merupakan salah satu bentuk prestasi tersendiri. Makin banyak kawan, makin tinggi nilai mereka di mata teman- temannya. Akan tetapi, jika tidak dapat dikendalikan, pergaulan itu akan menimbulkan kekecawaan. Sebab kawan dari kalangan tertentu pasti juga mempunyai gaya hidup tertentu pula seperti halnya berpacaran. Apabila si remaja berusha mengikuti tetapi tidak sanggup memenuhinya maka remaja tersebut kemunginan besar akan di jauhi oleh teman- temannya.

Mungkin ini ada beberapa tips yang dapat membantuk anda agar tidak terjerumus dalam hal-hal yang tidak diinginkan ketika berpacaran
1.      Mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa
Agama adalah panutan kita dalam hidup. Tanpa agama hidup bakal gak berarah. Nah, biar pas pacaran kamu tidak melakukan hal yang aneh-aneh. Ingatlah norma-norma agama kamu. Biar pacaran yang kamu lakukan masih dalam batas wajar.

2.      Sibukkan diri dengan Ekstrakurikuler di sekolah
Bukan cuma anda, tapi buat pasangan anda juga. Denga sibuknya kalian berdua, waktu yang kalian pakai buat pacaran bakal efektif dan yang dibicarakan pas ketemu bakal berguna buat hubungan kalian. Jadi tidak bakal mikir buat ngelakuin hal yang aneh-aneh.

3.      Jadikan pacar sebagai penyemangat dan pemotivasi diri

Anda dan pacar sama-sama pelajar, otomatis kalian punya sasaran yang harus dicapai dalam tiap pelajar. Coba deh kalian main tinggi-tinggian pencapaian sasaran atau target. Dan kasih imbalan buat yang nilainya lebih tinggi. Dengan begini, pacaran dan belajar jadi lebih seru kan?